ABSTRAK
Gunung api
adalah gunung yang mempunya cairan magma di dalam perut bumi dan suatu saat
magma tersebut akan keluar melalui letusan. Letusan gunung api merupakan suatu
bencana alam karena adanya aktivitas vulkanisme. Kulit bumi yang keras dan
rapuh bila terlipat akan di sertai dengan retakan-retakan yang memudahkan magma
untuk menerobos menuju ke permukaan bumi, walaupun tidak semua magma berhasil
mencapai permukaan bumi.
Pada
aktivitas vulkanisme terjadi letusan gunung api yaitu keluarnya magma dari
perut bumi. Magma adalah bahan silikat
pijar yang terdiri atas batuan pada cairan dan gas yang berada di dalam bumi.
Magma mengandung berbagai macam gas diantaranya uap air, belerang, gas
hidrokarbondioksida, nitrogren, dan asam sulfat. Pada letusan gunung api
terjadi intrusi dan ekstrusi magma.
Intrusi
magma adalah keluarnya magma yang memotong atau menyusup diantara lapisan
litosfir tetapi tidak menempati permukaan bumi, menghasilkan bentukan Batolit,
silk, lakolit, diaterma. Sedangkan ektusi magma adalah proses keluarnya magma
smpai ke permukaan bumi.Pada saat letusan terjadi banyak bahan yang di
keluarkan berupa material padat, gas dan cair.
Bahan padat berupa born, lapili, pasir, abu, dan
debu. Bahan gas berupa belerang, uap air, dan karbondioksida. Sedangkan bahan
cair berupa lava dan lahar. Dalam letusan gunung api terjadi gejala pra
vulkanik dan pasca vulkanik. Gejala pra vulkanik adalah gejala tanda-tanda
gunung akan meletus, diantaranya Suhu udara disekitar gunung naik secara
mendadak, sumber air banyak yang mengering, sering terjadi getaran-getaran
gempa lokal, pohon-pohon banyak yang meranggas dan mati, binatang-binatang liar
banyak yang mengungsi ke tempat lain karena ekologinya terganggu.
Gejala
pasca vulkanik adalah gejala yang terjadi setelah letusan gunung api,
diantaranya terdapat gas belerang, gas fumarow, moupet, sumber air panas, mata
air makdani, geyeser. Adapun usaha-usaha untuk nmengurangi bahaya pada saat
gunungf api akn meletus diantaranya membuat terowongan-terowongan air pada
kepundan yang berdanau, mengadakan pos-pos pengamatan gunung api, mengunngsikan
penduduk yang bertempat tinggal di lereng gunung api yang akan meletus. Dari
letusan tersebut akan terjadi dampak bagi manusia baik yang positif maupun yang
negatif.
Dampak
yang positif adalah abu vulkanik dapat menyuburkan tanah pertanian, banyak
terdapat barang tambang seperti belerang, logam, dan permata, gejala pasca
vulkanik merupakan objek wisata yang menarik. Sedangkan dampak negatifnya
adalah:
1) Pada waktu gunung meletus puluhan
ribu manusia dan ternak banyak yang menjadi korban,
2) Gas beracun yang dikeluarkan dari
gunung api sangat membahayakan bagi manusia,
3) Awan panas yang di keluarkan gunung
api dapat menewaskan makhluk dan tumbuh-tumbuhan,
4) Lahar dingin dan panas dapat merusak
daerah yang dilalui nya,
5) Bom lapili dan pasir vulkanik dapat
merusak rumah, jembatan, dan daerah pertanian,
6) Abu vulkanik yang bertaburan
diangkasa dapat mengganggu penerbangan.
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia
hidup tidak pernah bisa lepas dari alam. Dari kekayaan alam, kebutuhan manusia
terpenuhi. Akan tetapi, melalui alam juga, manusia disadarkan bahwa bencana
bisa terjadi kapan saja. Sebut saja gempa bumi, tsunami, letusan gunung api,
dan sebagainya. Gunung api adalah gunung yang mempunyai cairan magama atau
panas bumi di dalam perut bumi dan suatu saat magma tersebut akan keluar
melalui letusan. Gunung tersebut sebagian besar terletak di daratan, yaitu
sekitar 83%, sedangkan sisanya merupakan gunung api bawah laut yang
penyebarannya mengikuti jalur-jalur memanjang, yang diduga ada kaitannya dengan
rekahan kulit bumi. Akrivitas gunung api merupakan sebab utama adanya sebaran
panas bumi terutama hidrotermal.
Batuan
pemanas dari aktivitas vulkanisme akan berfungsi sebagai sumber pemanasan air.
Letusan tersebut mengeluarkan material padat, gas, dan cair yang berbahaya bagi
manusia. Tidak jarang dari bencana tersebut banyak korban yang berjatuhan
terutma manusia dan hewan ternak, lahar dingin dapat merusak daerah yang di
laluinya serta lahan pertanian menjadi rusak. Namun disisi lain ada manfaat
nya, lahan pertanian menjadi subur,daerah
pasca vulkanik dapat di jadikan objek wisata.
Kepanikan
saja tidak akan mengatasinya. Apa yang seharusnya, kita lakukan? Inilah saatnya
kita memahami keseimbangan geografis. Di setiap sudut wilayah di Bumi, potensi
baik dan buruk alam pasti ada. Begitu juga dengan alam Indonesia. Selain
memiliki kekayaan yang melimpah, batas Ring of Fire maupun Ring of
Disaster mengepungnya. Bencana yang terjadi seharusnya menjadi pelajaran
yang berharga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gunung Api
Gunung api
adalah gunung yang mrmpunyai cairan panas di dalam perut bumi berupa magma yang
suatu saat magma tersebut akan keluar melalui letusan. Saat ini gunung api yang
aktif di dunia berjumlah 500 sampai 600 buah yang tersebar di tiga tempat utama
yaitu sebagai berikut:
1. Di sekitar Samudera Pasifik (62%)
dan 45% di busur Kepulauan Pasifik Utara dan Selatan,
2. Di Indonesia (14%), terletak
membentuk jalur sepanjang 7.000-7500 km dan lebar 50-200 km, mulai dari Aceh di
ujung barat hingga Halmahera di ujung timur Indonesia,
3. Sisanya tersebar di luar busur
kepulauan dan pinggiran Amerika.
Gunung api
tersebutsebagian besar terlatak di daratan yaitu sekitar 83%, sedangkan sisanya
merupakan gunung api bawah laut. Penyebarannya mengikuti jalur-jalur memanjang
yang di duga ada kaitannya dengan rekahan kulit bumi.
Jalur I: merupakan jalur gunung api yang mengikuti jalur
pegunungan lipatan di sepanjang pinggiran Pasifik, terus menyambung melalui
Pegunungan Andes, Amerika Tengah, Meksiko, Amerika Bagian Barat, dan Kanada,
Alaska, Asia, Kamchatka, Jepang, Filipina, Indonesia timur, Kepulauan
Melanesia, dan Selandia Baru.
Jalur II: merupakan daerah gunung api yang tidak sempurna
mengikuti jalur pegunungan di Patamuda. Mulai dari Laut tengah terus ke Asia
kecil dan Kepulauan Indonesia.
Aktivitas gunung api
merupakan sebab utama adanya sebaran panas bumi terutama hidrometal. Batuan
pemanas dari aktivitas vulkanisme akan berfungsi sebagai sumber pemanasan air.
Panas yang dirimbulkan oleh pergerakan sesar aktif kadang-kadang berfungsi pula
sebagai sumber panas.
Batuan sarang berfungsi sebagai penampung air yang telah
terpanasi atau uap yang telah terbentuk. Nilai kesarangan batuan cadangan ini
ikut menentukan jumlah cadangan air panas atau uap. Umumnya sumber panas
terdapat di jalur gunung api, sebagian sumber panas, yaitu magma atau batuan
cadanngan biasanya dibentuk oleh batuan hasil letusan gunung api seperti lava
dan piroklasik.
Sebaran sumber panas bumi di dunia hampir seluruhnya
berasosiasi dengan dxaerah gunung api, baik yang masih aktif, maupun menjelang
tidak aktif. Masing-masing panas bumi tersebut mempunyai sifat-sifat
tersendiri, baik dalam sistem panas bumi, suhu, kedalaman, maupun kondisi
geologinya.
Pemanfaatan panas bumi, selain untuk pembangkit tenaga
listrik dapat pula digunakan untuk pemanasan pertanian, pemanasan ruangan,
perkebunan, memasak, perikanan, pembuatan garam, pengeringan macam-macam hasil
industri serta mencairkan salju di jalan raya.
1. Proses
Terjadinya Gunung Api
Bentuk
muka bumi dipengaruhi oleh proses endogen dan endogen. Proses endogen adalah
proses yang berasal dari dalam bumi antara lain tektonisme atau gerak lempeng
litosfera, aktivitas gunung api (vulkanisme), gempa bumi, dan diatrofisme. Dan
eksogen adalah proses yang berasal dari luar bumi antara lain peristiwa
degradasi dan agradasi. Degradasi adalah peristiwa penurunan bumi yang meliputi
pelapukan, masswasting, dan erosi. Sedangkan agradasi adalah peristiwa
pengangkatan bumi yang meliputi sedimentasi.
Gunung api
terjadi oleh proses endogen dan akibat dari proses tersbut adalah terjadinya
vulkanisme atau pembentukan gunung api. Bila dilihat dari letaknya, maka gunung
api pada umumnya terdapat pada daerah lipatan. Hal ini erat kaitannya dengan
proses lipatan seperti yang telah di kemukakan tadi. Kulit bumi yang keras dan
rapuh bila terlipat akan di sertai dengan retakan-retakan yang memudahkan magma
untuk menerobos menuju ke permukaan bumi, walaupun tidak semua magma berhasil
mencapai permukaan bumi.
Magma yang
mendorong ke atas dan tidak berhasil mencapai permukaan bumi akan membentuk
kubah yaitu permukaan bumi yang positif yang memiliki lereng dengan kemiringan
yang simetris ke segala arah.
A. Letusan Gunung Api
Akibat
dari kegiatan vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung api. Letusan gunung
api merupakan gejala alam yang mengeluarkan cairan magma ataupun material padat
yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan dan sebagainya.
Vulkanisme adalah proses pembentukan gunung api adalah aktivitas magma yang
bergerak dari lapisan dalam litosfir
yang menyusup kelapisan yang lebih atas sampai ke permukaan bumi.
Kedalaman
besar dan sifat magma sangat bervariasi ada magma yang letakny lebih dalam dan
ada juga yang letak nya dengan permukaan bumi. Perbedaan tersebut perbedaan
kekuatan letusan. Umumnya magma yang letaknya lebih dalam menimbulkan letusan
lebih kuat daripada magma yang letaknya lebih dangkal.
1. Magma
Magma
adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas batuan pada cairan dan gas yang
berada di dalam bumi. Magma mengandung berbagai macam gas diantaranya uap air,
belerang, gas hidrokarbondioksida, nitrogren, dan asam sulfat.
Berdasarkan
perbedaannya susunan mineral yang di kandung oleh magma di bedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Magma asam yaitu magma yang banyak
mengandung kuarsa
b. Magma basah adalah magma yang
sedikit mengandung kuarsa namun banyak mengandung mineral besi
c. Magma pertengahan yaitu magma yang
kandungannya kuarsa besi.
2. Intrusi
Magma
Intrusi
magma adalah keluarnya magma yang memotong atau menyusup diantara lapisan
litosfir tetapi tidak menempati permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan
bentukan-bentukan yaitu:
a. Batolit adalah dapur magma yang
m,embeku
b. Silk atau lapisan intrusi adalah
bentukan di lapisan litosfir yang disebakan intusi magma yang berarah mendatar
masuk diantara dua lapisan batuan sehingga membeku.
c. Lakolit adalah bentukan yang
disebabkan oleh magma yang masuk diantara dua lapisan batuan sehingga mempunyai
bentuk cembung keatas dan mendatar dibawah.
d. Diaterma adalah hasil intrusi yang
mengisi pipa letusan
3. Ekstrusi
Magma
Ekstrusi
magma adalah proses keluarnya magma smpai ke permukaan bumi. Cara keluar magma
disebut juga erupsi.
Macam-macam
ekstuksi magma
a. Berdasarkan kekuatan letusannya
eruposi gunung api dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Erupsi epusif adalah proses
keluarnya magmadari gunung api berupa lelehan lava dan lahar. Erupsi ini
terjadi jika cairan magma relatif encer.
b) Erupsi eksplosif adalah proses
keluarnya magma dari gunung api yang disertai dengan letusan yasng cukup
dahsyat. Erupsi jenis ini terjadi jika cairan magma yang keluar kental dan
memiliki kandungan gas yang banyak.
b. Berdasarkan tempat keluar magma,
yaitu
a) Erupsi linier adalahg proses
keluarnya magma melalui celah kecil atau retakan yang memanjang. Oleh karena
itu membentuk deretan gunung api, yaitu gunung api di bagian tengah pulau jawa
dan di pulau eslandia yang bernama gunung laki.
b) Erupsi areal adalah proses keluarnya
magma yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaaan bumi. Oleh karena
itu magma membakar dan melelhkan batuan yang berada diatasnya dan membentuk
lubang yang besar contohnya pegunungan di Argentina di Paraguay.
c) Erupsi sentral adalah proses
keluarnya magma melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk
kerucut gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi ini menghasilkan tiga bentuk
gunung api, yaitu:
· Gunung api perisai adalah gunung api
yang beralas luas dan berlerang sangat landai. Contoh gunung api di kepulaun
Hawai,
· Gunung api mar merupakan hasil
erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya terjadi sekali. Contohnya
Gunung lamongan,
· Gunung api strato adalah hasil
erupsi campuran epusif dan erupsi eksplosifyang berulang beberapa kali,
contohnya hampir semua jenis gunung api
di indonesia.
4. Bahan-bahan
yang Dikeluarkan dari Letusan Gunung Api
Bahan-bahan
yang dikeluarkan gunung api disebut erupsi. Bahan erupsi adalah bahan yang
lanngsung maupun yang tidak langsung berasal dari magma. Bahan-bahan ini
dikelompokan menjadi tiga macam yaitu:
a. Bahan-bahan padat atau efflata
Menurut
ukurannya efflata di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Born adalah bahan padat yang berukuran besar , misalnya
batu-batu besar,
b) Lapili adalah batuan padat yang berupa batu-batu berukuran
sebesar kerikil,
c) Pasir,
d) Abu dan debu.
b. Bahan cair
Dikeluarkan pada waktu gunung api erupsi secara epusif.
Terdapat sumber kawah dan magma berupa encer. Bahan-bahan yang di keluarkan
adalah:
a) Lava adalah magma yang meleleh
keluar lereng gunung apiLahar panas merupakan campuran magma dan air,
b) Lahar dingin karena endapan lava
atau lahar di puncak gunung berubah menjadi lumpur.
c. Bahan gas
Bahan gas di sebut juga ekhalasi. Letusan gunung api
mengeluarkan bermacam-macam gas diantaranya:
a) Gas yang mengeluarkan belerang (H2S)
di sebut Soltatar,
b) Gas yang mengeluarkan uap air (H2O)
di sebut pumarol,
c) Gas yang mengeluarkan gas
karbondioksida (CO2) di sebut smofet.
5. Gejala
dalam Letusan Gunung Api
a.
Gejala Pra vulkanik
Ialah
tanda-tanda gunung api akan meletus. Indikator pra vulkanik diantaranya:
1) Suhu udara disekitar gunung naik
secara mendadak
2) Sumber air banyak yang mengering
3) Sering terjadi getaran-getaran gempa
lokal
4) Pohon-pohon banyak yang meranggas
dan mati
5) Binatang-binatang liar banyak yang
mengungsi ke tempat lain karena ekologinya terganggu.
b. Gejala Pascavulkanis
Adalah
gejala sesudah gunung api meletus. Ada beberapa tanda atau gejala yang bisa
dipakai sebagai pedoman bahwa gunung api sudah tidak aktif lagi atau hampir
padam. Gejala-gejala tersebut disebut gejala pascavulkanikatau gejala
postvulkanik. Gejala-gejala tersbut adalah sebagai berikut;
1) Terdapat gas belerang, gas yang
menggeluarkan belerang dinamakan solfatar. Contohnya di gunung weulirang,
2) Terdapat gas fumarow adalah gas yang
mengandung uap air. Contohnya di nilai dieng (jawa tengah, sulawesi utara),
3) Terdapat moupet adalah gas yang
mengandung asam arang. Contohnya di gunung tangkuban perahu dan papandayan
(jabar),
4) Sumber air panas berasal dari air
hujan yang meresap kedalam lapisan batuan yang masih panas. Kemudian keluar
menjadi air panas. Sumber air panas yang memiliki kandungan belerang dapat
digunakan untuk mengobati penyakit kulit,
5) Terdapat mata air makdani adalah
mata air yang mengandung mineral. Contohnya di maribaya (jawa barat),
6) Terdapat geyeser adalah air panas
yang memancar dari dalam bumi secara periodik yang terbentuk dari air yang
terdapat didalam batuan kemudian terpanaskan oleh gas panas yang berasal dari
sirkulasi kepermukaan bumi sehingga terjadilah pemancaran air dengan suhu cukup
tinggi. Contohnya di pelabuhan ratu.
6. Usaha-usaha untuk Mengurangi bahaya Letusan
Gunung Api diantaranya:
a. Membuat terowongan-terowongan air
pada kepundan yang berdanau,
b. Mengadakan pos-pos pengamatan gunung
api,
c. Mengunngsikan penduduk yang
bertempat tinggal di lereng gunung api yang akan meletus.
7. Dampak
Letusan Gunung Api
Letusan
gunung api membawa pengaruh bagi manusia ada yang berpengaruh positi dan
negatif. Di bawah ini dampak positif dan negatif letusan gunung api bagi
kehidupan manusia.
a. Dampak positif
1) Abu vulkanik dapat menyuburkan tanah
pertanian di sekitarnya sehingga dapat meniungkatkan produksi pertanian
penduduk,
2) Di daerah vulkanis potensial untuk
mengusahakan tanaman budi daya seperti teh dan kopi. Misalnya di daerah Bandung
Utara dan Bandung Selatan terdapat perkabunan teh yang luas,
3) Di daerah vulkanis memungkinkan
banyak turun hujan melalui hujan orografis. Hal tersebut disebabkan gunung
merupakan daerah penangkap hujan yang baik,
4) Di daerah gunung api memungkinkan
dibangun pembangkit tenaga listrik,
5) Banyak di temukan sumber air panas
dan air makdani yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,
6) Banyak terdapat barang tambang
seperti belerang, logam, dan permata,
7) Gejala pasca vulkanik merupakan
objek wisata yang menarik.
b. Dampak negatif
1) Pada waktu gunung meletus puluhan
ribu manusia dan ternak banyak yang menjadi korban,
2) Gas beracun yang dikeluarkan dari
gunung api sangat membahayakan bagi manusia,
3) Awan panas yang di keluarkan gunung
api dapat menewaskan makhluk dan tumbuh-tumbuhan,
4) Lahar dingin dan panas dapat merusak
daerah yang dilalui nya,
5) Bom lapili dan pasir vulkanik dapat
merusak rumah, jembatan, dan daerah pertanian,
6) Abu vulkanik yang bertaburan
diangkasa dapat mengganggu penerbangan.